Dalam kehidupan modern yang serba cepat, kesehatan sering menjadi prioritas kedua setelah aktivitas sehari-hari. Namun, dr. Zaidul Akbar, seorang pakar kesehatan yang menggabungkan pendekatan Islami dengan ilmu kesehatan modern, memberikan alternatif sederhana untuk mengembalikan kesehatan tubuh secara alami. Dalam kajiannya di Masjid Al-Islah, Cilacap, beliau membagikan tips praktis yang dapat mengubah hidup kita menjadi lebih sehat dan bahagia.
Kebahagiaan dan Kesehatan dalam Islam
dr. Zaidul mengawali ceramahnya dengan menekankan bahwa tujuan utama agama Islam adalah untuk kebaikan (al-khair) dan kebahagiaan (as-sa’adah). “Kalau ada orang habis ikut kajian misalkan enggak berubah baik atau enggak bertambah baik, maka ada yang perlu diperbaiki dari dirinya atau mungkin niatnya,” ujar dr. Zaidul.
- Jurus Kesehatan dr. Zaidul Akbar: Rahasia Makanan Sehat Ala Sunnah
- Gulai Kambing: Hidangan Berempah Khas Muslim Tanpa Aroma Prengus
- RAHASIA KULIT KENCANG TERUNGKAP: DR. ZAIDUL AKBAR BAGIKAN DUA TIPS AMPUH TANPA BIAYA MAHAL
- Hukum Memakai Parfum Beralkohol Menurut Fatwa Ulama Madinah
- Manfaat Kacang Mete bagi Ibu Hamil: Nutrisi Lezat untuk Kehamilan Sehat
Beliau menegaskan bahwa kebahagiaan sejati hanya bisa didapatkan melalui ketaatan kepada Allah SWT. Kebahagiaan yang berasal dari harta benda bersifat sementara, sedangkan kebahagiaan karena Allah akan bertahan meskipun dalam kesulitan.
Transformasi Kesehatan yang Menakjubkan
Salah satu kisah inspiratif yang dibagikan dr. Zaidul adalah tentang seorang pria dengan berat badan 120 kg yang berhasil menurunkan beratnya menjadi 87 kg dalam waktu 7 bulan. Tidak hanya itu, pria tersebut kini mampu berlari maraton sejauh 20 km. Transformasi ini juga berdampak positif pada istrinya yang sebelumnya mengalami masalah autoimun hingga menyebabkan keguguran berulang.
“Sebenarnya enggak mungkin Allah menciptakan atau ada muncul penyakit yang enggak ada jalan keluarnya, itu enggak mungkin, mustahil,” tegas dr. Zaidul.
Apa rahasia transformasi tersebut? Dr. Zaidul menyebutkan beberapa langkah sederhana yang dapat kita terapkan sehari-hari:
1. Jalan Kaki 30 Menit Setiap Hari
“Jadi kalau Anda mulai mau belajar sehat, tiap hari usahakan ada jalan 30 menit. Konsistenlah di situ,” anjur dr. Zaidul. Anda bisa berjalan kaki di mana saja, bahkan tanpa alas kaki di pantai jika memungkinkan.
2. Tinggalkan Terigu
Dr. Zaidul menekankan pentingnya mengurangi konsumsi tepung terigu. “Nah ini yang saya agak-agak degdegan ngomongnya. Salah satu yang beliau tinggalkan itu adalah terigu,” ungkapnya.
Beliau mengilustrasikan dengan contoh tempe mendoan. Yang sebenarnya sehat dari tempe mendoan adalah tempenya, bukan tepungnya. Dr. Zaidul bahkan memperagakan cara menikmati tempe tanpa tepung dan minyak berlebih, dengan saus berbahan madu sebagai pengganti kecap.
3. Hindari Minyak Goreng Berlebihan
Minyak goreng juga menjadi salah satu makanan yang perlu dikurangi. Dr. Zaidul menggambarkan bagaimana minyak pada tempe mendoan “blengketnya minta ampun”, menunjukkan bahwa makanan yang digoreng mengandung minyak berlebihan yang tidak baik untuk kesehatan.
4. Kurangi Gula Pasir
“Gula pasir, susah enggak? Susah di awal saya katakan, tapi kalau anda sudah terbiasa itu, Masyaallah, efeknya luar biasa,” terang dr. Zaidul. Beliau meyakinkan bahwa perubahan akan terlihat dalam waktu singkat, “Saya bisa pastikan, Insyaallah biznillah, tuh 3 bulan, gak usah 3 bulan, sebulan aja terjadi perubahan yang luar biasa ke badan anda.”
5. Kurangi Konsumsi Nasi
Meskipun sulit, dr. Zaidul menyarankan untuk mengurangi konsumsi nasi. “Susah kan? Susah, saya jujur susah, tapi kalau enggak dicoba kapan kita mau bergerak? Kapan kita mau berubah?”
Kesehatan: Perjuangan Melawan Setan
Dr. Zaidul mengingatkan bahwa yang tidak menginginkan kita sehat adalah setan dan iblis. “Kalau Anda sehat, ibadahnya bagus kan? Sempurna. Ini gara-gara asam urat saja misalkan, enggak bisa lagi salat berdiri,” jelasnya.
Maka, menjaga kesehatan adalah bagian dari perjuangan spiritual. “Jadi yang tidak menginginkan, yang tidak mau manusia itu sehat, apalagi orang beriman, mukmin, itu setan iblis. Makanya kita harus lawan. Jangan mau dikerjain terus sama dia,” tegas dr. Zaidul.
Kesimpulan
Pesan dr. Zaidul Akbar sangat jelas: kesehatan optimal dapat dicapai melalui langkah-langkah sederhana dengan meninggalkan makanan yang tidak sehat seperti terigu, minyak goreng berlebihan, gula pasir, dan mengurangi nasi. Digabungkan dengan aktivitas fisik seperti jalan kaki 30 menit setiap hari, transformasi tubuh dan pikiran dapat terjadi dalam waktu relatif singkat.
Sebagaimana disampaikan di awal ceramahnya, kesehatan dalam Islam bertujuan untuk kebaikan (al-khair) dan kebahagiaan (as-sa’adah). Dengan menjaga kesehatan, kita tidak hanya mendapatkan tubuh yang sehat tetapi juga kebahagiaan sejati yang berasal dari ketaatan kepada Allah SWT.
Maka, mulailah dari langkah kecil. Seperti kata dr. Zaidul, “Kalau enggak dicoba, kapan kita mau bergerak? Kapan kita mau berubah?”
Artikel ini disarikan dari ceramah dr. Zaidul Akbar di Masjid Al-Islah, Cilacap.
Referensi Ilmiah
Metode dr. Zaidul Akbar juga didukung oleh berbagai penelitian ilmiah, di antaranya:
- Mellen, P. B., Walsh, T. F., & Herrington, D. M. (2022). “Whole grain intake and cardiovascular disease: A meta-analysis”. Nutrition, Metabolism and Cardiovascular Diseases, 32(4), 911–919. Penelitian ini menunjukkan bahwa mengganti tepung terigu olahan dengan alternatif yang lebih alami dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular hingga 21%.
- DiNicolantonio, J. J., & O’Keefe, J. H. (2023). “Added sugars drive chronic disease risk factors and metabolic syndrome: An evidence-based review”. Open Heart, 10(1), e002479. Jurnal ini menegaskan bahwa pengurangan gula tambahan berkorelasi langsung dengan penurunan berat badan dan perbaikan metabolisme.
- Zhang, Y., Chen, C., Pan, X., & Yang, H. (2023). “Health effects of different cooking oils on body weight and metabolic parameters: A comprehensive review”. Journal of Nutritional Science, 12, e15. Studi ini menemukan bahwa konsumsi minyak goreng yang berlebihan berkontribusi pada peningkatan inflamasi dan resistensi insulin, faktor penting dalam obesitas.