Alasan sunat tidak harus menunggu sampai dewasa

by -449 Views
sunat tidak harus menunggu sampai dewasa

Sunat, atau biasa disebut khitanan atau sunat, adalah suatu prosedur pembedahan dimana kulit (kulup) penis dipotong agar kepala penis dapat dibersihkan dengan mudah. Prosedur ini sunat tidak harus menunggu sampai dewasa dan dapat dilakukan dari bayi dari 7 hari hingga 12 tahun.

Di Indonesia, proses ini biasanya terjadi saat anak masuk sekolah dasar atau sekitar usia 6-10 tahun. Semakin tua anak laki-laki atau laki-laki yang disunat, semakin besar risikonya, semakin tinggi tingkat komplikasinya, dan semakin lama proses penyembuhannya.

Kulit khatan yang tidak diangkat dapat menyebabkan masalah kelamin dan saluran kemih jika tidak dirawat dengan baik.

Sunat harus dilakukan pada masa bayi dan memiliki manfaat sebagai berikut: mencegah infeksi saluran kemih berulang pada bayi, memudahkan perawatan luka, mempercepat penyembuhan, dan mengurangi pendarahan.

sunat

Sunat tidak harus menunggu sampai dewasa

Dr. Darsono, Ketua Asosiasi Sunat Indonesia (ASDOKI), menyarankan agar sunat dilakukan sebelum pubertas atau dewasa. Ini karena kulup penis cenderung mengeras saat pubertas.

Ada juga risiko lain yang harus Anda waspadai. Risiko masalah dapat mempersulit proses sunat.

“Pada masa puber dan dewasa, penis juga cenderung ‘bangun’ (berdiri sendiri), sehingga sulit dilakukan,” kata detik.com di Bellani Sunat Center (BSC) Utara, kata Dr Darsono. Serpong, Tangerang Selatan, Jumat (12/2/2022).

Bayi berusia di atas tujuh hari adalah usia yang ideal untuk disunat, kata dr. Darsono. Hal ini dikarenakan sel-sel pada tubuh bayi beregenerasi dengan cepat, sehingga luka sunat cepat sembuh. Selain itu, bayi tidak tunduk pada stigma buruk yang terkait dengan sunat.

“Untuk anak laki-laki kita harus siap mental sebelum disunat,” tutup Dr. Darsono.

Dr. Darsono mengatakan pria dewasa yang tidak disunat memiliki berbagai risiko penyakit. Semakin lama, semakin besar risiko penyakit

Beberapa manfaat sunat

  • Mengurangi risiko terkena penyakit menular seksual seperti herpes dan sifilis.
  • Mencegah berkembangnya penyakit penis seperti luka di kepala dan kulup penis yang disebut phimosis.
  • Mengurangi risiko terkena infeksi saluran kemih yang terkait dengan masalah ginjal
  • Kurangi risiko pasangan Anda terkena kanker penis dan serviks
  • Penis yang disunat lebih mudah dibersihkan, sehingga lebih membangkitkan kesehatan penis
  • Menghindari Lepuh dan gatal merah pada penis.
  • Ini mengusir kotoran seperti kaki putih. Kotoran adalah urin najis asli.
  • Anda berisiko menularkan infeksi menular seksual (IMS) kepada pasangan Anda, termasuk HIV-AIDS.
  • Karena penis “kotor”, itu menyebabkan infeksi.

“[Tujuan khitan] adalah untuk mencegah kanker penis dan infeksi silang pada wanita dari pria,” kata Dr. Darsono.

Referensi :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *