Kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan resiko gangguan kesehatan, salah satunya terkait kesuburan. Hal ini lebih mungkin terjadi pada wanita.
Obesitas dapat menyebabkan rendahnya jumlah dan kualitas sperma pada pria, resiko infertilitas pria juga tinggi. Obesitas dikaitkan dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS) pada wanita, kata spesialis kesuburan senior di Kamineni Fertility Center. , M Niharika dikutip dari The Health Site.
- Buteyko untuk Asma: Atasi Masalah Pernapasan dengan Metode Alami
- Buteyko dan Tekanan Darah: Meningkatkan Kesehatan Anda dengan Teknik Pernapasan
- Teknik Relaksasi Buteyko: Atasi Stres dengan Mudah
- Pentingnya Teknik Buteyko untuk Mengatasi Stres dalam Kehidupan Sehari-hari
- AS Menyelidiki Kontaminasi BPA pada Makanan Olahan, Pakar: Kurangi Makan Makanan Kalengan
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The Lancet menunjukkan bahwa kelebihan berat badan atau obesitas meningkatkan risiko kemandulan, terutama pada wanita.
Studi lain juga menunjukkan hubungan antara infertilitas dan obesitas.
Selain itu, kelebihan berat badan dapat berdampak buruk pada tubuh, yang dapat mengubah tingkat kesuburan.
Di sisi lain, terlalu cepat juga tidak baik. Hal ini dapat menyebabkan kegagalan ovarium dan infertilitas pada wanita.
“Kurangnya kontrol juga dapat memengaruhi fungsi kelenjar hipotalamus, yang mengontrol hormon yang memberi tahu ovarium untuk melepaskan sel telur,” lanjut Niharika.
Sperma dan sel telur yang sehat menghasilkan kesuburan pria yang sehat. Cara untuk mencapai ini adalah dengan mengubah gaya hidup Anda.
Beberapa cara untuk mengontrol berat badan dan mengurangi kemungkinan infertilitas:
- makan yang sehat
- olahraga setiap hari untuk menjaga berat badan yang sehat
- cukup tidur
- berhenti merokok
- membatasi jumlah alkohol
- Minum suplemen asam folat dan yodium
mengurangi stres
“Gaya hidup dapat memengaruhi fungsi reproduksi pada wanita dan pria, yang berarti dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya pembuahan. Ketidakseimbangan hormon, stres, dan kekurangan makanan semuanya berkontribusi terhadap kemandulan. Itu mungkin terjadi,” kata Niharika.
Baca Artikel Lain :
