Pola Makan Sederhana Ala Nabi
Di tengah tren diet mahal dan rumit, Nabi Muhammad ﷺ telah mencontohkan pola makan yang sangat sederhana — namun hasilnya luar biasa untuk tubuh dan ruhani.
Dalam kajian “Sehat dan Berobat dengan Panas dan Dingin”, Ustadz Abdurrahman Dani menekankan bahwa gaya makan Nabi itu tidak berlebihan, sangat terukur, dan sesuai kebutuhan tubuh.
Bukan hanya sunnah, tapi juga selaras dengan ilmu kesehatan klasik dan pengobatan ala Thibbun Nabawi. Mari kita pelajari bagaimana pola makan sederhana ini bisa menjadi kunci sehat yang efektif, murah, dan mudah diamalkan oleh siapa saja.
- Habbatussauda Tidak Cocok untuk Semua Penyakit, Ini Penjelasannya
- Makan Berdasarkan Warna dan Sifat: Panas, Dingin, Kering, Lembab – Rahasia Sehat Ala Sunnah
- Minuman Herbal untuk Program Hamil dan Kebugaran Tubuh
- RAHASIA KULIT KENCANG TERUNGKAP: DR. ZAIDUL AKBAR BAGIKAN DUA TIPS AMPUH TANPA BIAYA MAHAL
- Mengenal Jadwal Organ: Kapan Waktu Terbaik Makan dan Istirahat
Baca Juga: Makan Kurma dan Semangka: Kombinasi Dahsyat Ala Nabi yang Jarang Diketahui
🍽️ 1. Konsep Makan Ala Nabi: Cukup untuk Menegakkan Punggung
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap untuk menegakkan tulang punggungnya. Jika tidak bisa, maka sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk nafas.”
(HR. Tirmidzi)
Hadis ini adalah dasar utama dalam pola makan Islami.
Nabi tidak pernah makan hingga kenyang. Beliau:
- Makan saat lapar, berhenti sebelum kenyang
- Makan dengan lambat dan penuh kesadaran
- Lebih sering berpuasa dibanding makan tiga kali sehari
Menurut Ibnu Qayyim, perut yang ringan adalah kunci dari jantung yang bersih dan pikiran yang jernih. Sementara perut yang penuh akan membawa kantuk, malas, dan penyakit.
💡 2. Makan Sesuai Kebutuhan Tubuh, Bukan Nafsu
Ustadz Abdurrahman menekankan pentingnya makan karena kebutuhan, bukan kebiasaan atau nafsu.
Banyak orang makan:
- Karena jam menunjukkan waktu makan
- Karena melihat makanan enak
- Karena stres atau bosan
Baca Juga: Makan Sederhana Ala Nabi: Kunci Sehat Murah Meriah yang Sering Diabaikan
Padahal tubuh belum tentu butuh.
Dalam pengobatan klasik, makan berlebih mempercepat penuaan dan memperlemah sistem imun.
Tubuh yang terus-menerus mencerna tidak sempat:
- Membersihkan racun (detoks)
- Memperbaiki sel yang rusak (regenerasi)
- Menyeimbangkan hormon
🥗 3. Menu Sederhana Nabi: Kurma, Roti, dan Air
Nabi ﷺ hidup dengan makanan yang sangat sederhana:
- Kurma (panas-lembab) → sumber energi utama
- Roti gandum kasar → kaya serat, tidak memicu lonjakan gula
- Air atau susu kambing → membantu hidrasi dan menenangkan sistem cerna
Jarang ada makanan yang dimasak kompleks. Bahkan jika ada daging, itu adalah peristiwa istimewa — bukan kebiasaan harian.
Ustadz Abdurrahman menyampaikan bahwa makanan paling bergizi adalah yang paling sederhana dan tidak diproses berlebihan. Semakin banyak makanan olahan dan campuran, semakin besar potensi gangguan pencernaan.
🔄 4. Sederhana Tapi Seimbang: Panas & Dingin, Lembab & Kering
Dalam ilmu Thibbun Nabawi, makanan juga disesuaikan dengan sifat tubuh:
- Kurma (panas-lembab) → dipasangkan dengan semangka (dingin-kering)
- Daging kambing (panas) → dimakan dengan sayur hijau atau timun (dingin)
- Roti (kering) → dikombinasikan dengan kuah atau minyak zaitun (lembab)
Pola makan sederhana ala Nabi ﷺ .memperhatikan keseimbangan unsur, bukan sekadar rasa atau gizi.
Menurut kedokteran klasik, keseimbangan inilah yang menjaga tubuh tetap ringan, kuat, dan tahan terhadap penyakit.
💡 5. Tips Praktis: Terapkan Pola Makan Ala Nabi di Era Modern
Berikut tips yang bisa kamu langsung praktikkan:
✅ Makan hanya saat lapar — bukan saat “waktunya makan”
✅ Berhenti sebelum kenyang (80% kenyang sudah cukup)
✅ Gunakan piring kecil & kunyah lebih lama
✅ Mulai hari dengan buah atau kurma, bukan nasi
✅ Kombinasikan makanan panas dan dingin sesuai kebutuhan tubuh
✅ Hindari makan terlalu malam
✅ Puasa sunnah 2x seminggu (Senin & Kamis) sebagai jeda pencernaan dan detoks
🔚 Penutup: Kembali ke Pola Makan Fitrah = Kembali Sehat
Pola makan sederhana ala Nabi bukan hanya sunnah, tapi juga teruji secara medis dan hikmah.
Tidak perlu makanan mahal atau diet ekstrem.
Yang kita butuhkan hanyalah kesadaran, pengendalian nafsu, dan kembali kepada kesederhanaan.
“Sesungguhnya orang-orang yang boros adalah saudara-saudara setan.”
(QS. Al-Isra: 27)
Mari hidup dengan pola makan yang efektif, ekonomis, dan penuh berkah. Sunnah itu ringan diamalkan, besar manfaatnya. Dan sehat itu murah — asal kita mau mengikuti jalan Rasulullah ﷺ.
Baca Juga: Sehat Itu Mudah, Sakit Itu Pilihan