Kenapa seseorang bisa cocok dengan satu makanan, tapi orang lain justru sakit karenanya?
Jawabannya ada pada sifat makanan dan sifat tubuh kita sendiri.
Dalam kajian “Sehat dan Berobat dengan Panas dan Dingin”, Ustadz Abdurrahman Dani menjelaskan bahwa dalam ilmu kesehatan klasik dan Thibbun Nabawi, makanan diklasifikasikan berdasarkan empat sifat utama: panas, dingin, kering, dan lembab. Kesehatan tubuh bergantung pada keseimbangan dari keempat unsur ini.
- Habbatussauda Tidak Cocok untuk Semua Penyakit, Ini Penjelasannya
- Cara Detoksifikasi Tubuh Secara Alami dengan Buah dan Sayur: Cara Sederhana, Hasil Maksimal
- Rahasia Orang Tua Sehat Berumur Panjang
- Doa-doa Rasulullah untuk Menjaga Jiwa dan Raga: Hindari Stres, Pasangan Menyakitkan, dan Tetangga Buruk
- Hindari Kombinasi Ini Jika Ingin Sehat: Panduan Makan Ala Ibnu Qayyim dan Thibbun Nabawi
Sama seperti dunia ini diciptakan berpasang-pasangan, tubuh dan makanan pun punya karakter. Mengenali warna dan sifat makanan akan membantu kita memilih makanan yang cocok, menyembuhkan penyakit, dan menjaga vitalitas.
Baca Juga: Allah Menurunkan Penyakit Beserta Obatnya: Keyakinan Seorang Muslim
🔄 1. Konsep 4 Sifat Makanan dalam Thibbun Nabawi
Menurut Ibnu Qayyim rahimahullah, dan para tabib klasik lainnya, semua makanan dan minuman membawa salah satu kombinasi dari empat sifat berikut:
Sifat | Ciri Makanan | Dampak pada Tubuh |
---|---|---|
Panas | Jahe, daging kambing, lada | Meningkatkan energi, cocok untuk tubuh dingin |
Dingin | Semangka, timun, susu | Menenangkan, cocok untuk tubuh panas |
Kering | Roti panggang, nasi putih, kopi | Mengeringkan lendir, cocok untuk tubuh lembab |
Lembab | Yogurt, es krim, nasi lembek | Melembabkan, cocok untuk tubuh kering/panas |
Tubuh yang sehat adalah tubuh yang seimbang, tidak terlalu panas, dingin, kering, atau lembab. Ketika tubuh mengalami ketidakseimbangan, muncullah penyakit.
Baca Juga: Hindari Kombinasi Ini Jika Ingin Sehat: Panduan Makan Ala Ibnu Qayyim dan Thibbun Nabawi
🔥❄️ 2. Tubuh dan Makanan Harus Seimbang, Bukan Sama
Ustadz Abdurrahman menegaskan:
“Tubuh dingin jangan diberi makanan dingin. Tubuh panas jangan ditambah makanan panas.”
Contoh:
- Orang yang tubuhnya dingin-lembab (mudah masuk angin, lemas, mudah pilek) → cocok makan kurma, jahe, madu
- Orang yang panas-kering (cepat marah, sariawan, jerawatan) → cocok makan semangka, timun, daun mint
Kesalahan umum:
- Anak demam diberi es krim → memperparah
- Orang panas diberi daging kambing → makin tinggi tekanan darah
Baca Juga: Kenapa Nabi Tidak Banyak Makan di Malam Hari? Ini Rahasia Sehat yang Dilupakan
🌈 3. Warna Makanan Menandakan Sifatnya
Dalam ilmu pengobatan klasik, warna makanan adalah petunjuk alami tentang kandungan energi dan sifatnya:
Warna | Makna & Sifat | Contoh Makanan |
---|---|---|
Merah | Panas, energi | Daging merah, cabai, kurma |
Hijau | Dingin-kering | Daun mint, timun, selada |
Kuning | Panas-kering | Kunyit, jahe, biji-bijian |
Putih | Lembab | Susu, nasi, roti |
Hitam | Panas-kering | Habbatussauda, lada hitam |
Nabi ﷺ sangat menyukai warna hitam dan hijau dalam pengobatan, seperti habbatussauda’ dan daun herbal.
Baca Juga: Sarapan dengan Kurma vs Nasi: Mana Lebih Baik Menurut Islam dan Ilmu Kesehatan?
🧠 4. Contoh Aplikasi Praktis di Meja Makan
Hindari makan satu jenis sifat secara berlebihan. Kombinasikan dengan lawannya untuk menyeimbangkan.
Contoh:
- Daging kambing (panas) + sayur mentimun (dingin)
- Nasi putih (kering) + kuah sup ayam (lembab)
- Kurma (panas-lembab) + semangka (dingin-kering)
Dalam hadis disebutkan:
“Rasulullah ﷺ biasa makan kurma dengan mentimun atau semangka.”
(HR. Abu Dawud)
Kombinasi ini bukan hanya sunnah, tapi juga penyeimbang alami bagi tubuh, agar tidak mudah kelelahan atau sakit.
Baca Juga: Kenapa Banyak Orang Cepat Sakit? Ini Penyebab Sepele yang Sering Diabaikan
💡 5. Tanda Tubuh Tidak Seimbang (dan Cara Menyeimbangkannya)
Tanda Tubuh | Sifat Dominan | Tips Penyeimbang |
---|---|---|
Sering pilek, dinginan | Dingin-lembab | Jahe, madu, daging kambing |
Sariawan, gerah | Panas-kering | Semangka, yogurt, air kelapa |
Lemas, sendi nyeri | Lembab | Puasa ringan, kurangi karbo |
Susah tidur, kulit kering | Kering | Minyak zaitun, susu hangat |
🔚 Penutup: Sehat Itu Tentang Keseimbangan
Menjaga kesehatan bukan hanya soal jumlah kalori atau kadar gula. Islam dan Thibbun Nabawi mengajarkan kita untuk makan sesuai sifat tubuh dan sifat makanan, menjaga keseimbangan panas-dingin dan kering-lembab.
“Jangan jadikan perutmu kuburan bagi makanan.”
– (Ucapan hikmah dalam literatur klasik)
Dengan memahami warna dan sifat makanan, kita bisa memilih makanan yang lebih sesuai dengan kebutuhan tubuh, menyembuhkan penyakit secara alami, dan menghidupkan sunnah dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Jadwal Makan Berdasarkan Organ Tubuh: Rahasia Sehat yang Terlupakan