6 Level Berpikir Manusia Yang Harus Dikuasai Setiap Orang

by -122 Views
Level Berpikir Manusia

Level Berpikir Manusia yang Harus Dikuasai Setiap Orang

Tahukah Anda bahwa cara berpikir manusia memiliki enam level yang mempengaruhi hasil belajar dan pengambilan keputusan? Banyak orang terjebak di tiga level terbawah, sehingga mereka merasa frustrasi ketika menginginkan hasil yang lebih tinggi. Memahami level berpikir dan meningkatkan kualitas pemikiran sangat penting agar kita bisa belajar lebih cepat dan mencapai kesuksesan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas 6 level berpikir manusia yang perlu dikuasai oleh setiap orang serta bagaimana cara meningkatkan kemampuan berpikir ke tingkat yang lebih tinggi.

1. Mengingat – Dasar dari Semua Pemahaman

Pada level ini, seseorang hanya mengenali dan menghafal informasi. Banyak pelajar dari SD hingga SMA masih berada pada tahap ini, sehingga mereka merasa belajar adalah tugas yang repetitif dan membosankan.

Namun, informasi yang hanya dihafal lebih mudah dilupakan. Oleh karena itu, penting untuk melangkah ke level berikutnya.

2. Memahami – Tidak Sekadar Menghafal

Ketika seseorang berpikir pada level memahami, mereka tidak hanya sekadar menghafal tetapi juga benar-benar mengerti informasi yang mereka pelajari. Salah satu tanda seseorang sudah berada di level ini adalah kemampuannya menjelaskan ulang materi dengan kata-katanya sendiri.

Untuk beralih dari level mengingat ke memahami, Anda bisa mencoba merangkum bacaan atau menjelaskannya kepada orang lain dengan bahasa sendiri.

3. Menerapkan – Menggunakan Ilmu dalam Situasi Nyata

Level ini menuntut seseorang untuk mempraktikkan apa yang telah mereka pelajari. Contohnya adalah program Kuliah Kerja Nyata (KKN), di mana mahasiswa menerapkan ilmunya untuk membantu masyarakat.

Belajar di level ini membuat seseorang berpikir lebih strategis, termasuk memikirkan langkah-langkah dan menggabungkan beberapa konsep dalam penerapan ilmu mereka.

4. Menganalisis – Berpikir Kritis dan Logis

Pada tahap ini, seseorang dapat membedah informasi dan memahami hubungan antar bagian. Mereka melihat suatu konsep tidak dari satu sudut pandang saja, melainkan secara menyeluruh.

Orang yang mencapai level ini biasanya memiliki minat dan passion terhadap bidang yang mereka pelajari. Mereka juga memahami bahwa tidak ada teori yang mutlak benar, sehingga mereka selalu melihat segala sesuatu secara objektif.

5. Mengevaluasi – Memberikan Penilaian Berdasarkan Bukti

Di level ini, seseorang mulai mempertanyakan mengapa suatu hal penting dan bagaimana dampaknya dalam kehidupan nyata. Mereka membandingkan berbagai ide dan membuat keputusan berdasarkan bukti serta kriteria yang telah mereka buat.

Contoh nyata seseorang berpikir di level evaluasi adalah saat mengerjakan skripsi atau tesis, di mana mereka harus menyusun argumen berdasarkan analisis mendalam.

6. Menciptakan – Menghasilkan Ide Baru

Level tertinggi dalam berpikir adalah menciptakan sesuatu yang baru berdasarkan berbagai konsep yang telah dipelajari. Di dunia akademik, tahap ini sering diwujudkan dalam disertasi atau penelitian untuk menciptakan teori atau hipotesis baru.

Meskipun level ini lebih relevan bagi peneliti dan profesor, memahami konsep ini tetap dapat membantu meningkatkan cara berpikir kita dalam berbagai aspek kehidupan.

Kesimpulan: Berpikir di Level yang Lebih Tinggi

Dengan memahami keenam level berpikir ini, kita dapat meningkatkan kualitas belajar dan pengambilan keputusan. Belajar bukan hanya sekadar membaca dan menghafal, tetapi juga menciptakan strategi berpikir yang lebih efektif.

Cobalah untuk selalu fokus pada evaluasi dan analisis dalam belajar. Dengan begitu, Anda akan terdorong untuk memahami, menerapkan, dan bahkan menciptakan sesuatu yang baru!

Jurnal Pendukung

Beberapa jurnal yang membahas tentang level berpikir dan keterampilan berpikir kritis:

  • Model Pengajaran dan Pelatihan Strategi Kognitif (Model P2SK) – Jurnal ini membahas strategi kognitif yang mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif dalam pembelajaran. Anda bisa membacanya di sini.
  • Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam Pendidikan – Jurnal ini menganalisis implementasi penilaian berbasis HOTS dan bagaimana meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Anda bisa mengaksesnya di sini.
  • Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis melalui Problem-Based Learning – Jurnal ini membahas bagaimana metode pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Anda bisa melihatnya di sini.
Writer: Ariyana
Editor: Dony

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *