Masalah Seputar Kencing Manis: Psikis, Pola Makan, atau Keturunan?

by -15 Views
Kencing Manis
Kencing Manis

Hai pembaca setia SehatPop.com!
Pernahkah Anda bertanya-tanya, mengapa ada orang yang sudah menjaga pola makan dengan baik tapi tetap terkena kencing manis? Atau justru ada yang makan sembarangan tapi justru tidak pernah kena diabetes?

Ternyata, masalah kencing manis atau diabetes melitus ini tidak hanya soal gula darah tinggi atau konsumsi karbohidrat berlebihan. Ada banyak faktor yang bisa menyebabkannya, termasuk psikis, pola makan, hingga keturunan.

Dalam kajian kesehatan ala Thibbun Nabawi — pengobatan Nabi SAW — kita akan memahami bahwa tubuh manusia adalah sistem yang sangat kompleks, dipengaruhi oleh emosi, lingkungan, serta kebiasaan sehari-hari.

Yuk kita kupas lebih dalam!

Baca Juga: Rahasia Orang Tua Sehat Berumur Panjang

1. Kencing Manis: Bukan Hanya Soal Gula

Banyak orang beranggapan bahwa kencing manis disebabkan oleh konsumsi gula berlebih. Padahal, menurut kedokteran modern, penyebab utama diabetes melitus adalah resistensi insulin atau kerusakan fungsi hormon insulin dalam tubuh.

Namun, jika kita melihat dari sudut pandang kedokteran klasik dan Thibbun Nabawi, penyakit ini juga bisa dipicu oleh:

  • Kondisi psikis yang tidak stabil
  • Gaya hidup yang tidak seimbang
  • Faktor lingkungan dan iklim
  • Polusi makanan instan dan minuman pemanis buatan

Ibnu Qayyim Al-Maududi dalam kitabnya At-Tibb an-Nabawi menyebutkan bahwa penyakit datang bersama dengan sebab, dan obat pun tersedia di sekitar kita. Termasuk dalam kasus kencing manis.

Baca Juga: Kurang Tidur, Banyak Makan, Tidak Olahraga: Resep Menuju Penyakit

2. Faktor Psikis: Sedih, Marah, dan Stres Bisa Picu Diabetes

Dalam ayat Al-Qur’an Surat Yusuf ayat 84 disebutkan:

“Dan aku berlindung kepada Allah dari segala kesedihan yang mendalam.”

Nabi Yaqub AS menjadi buta karena sedih berkepanjangan atas hilangnya Nabi Yusuf AS. Ini menunjukkan bahwa emosi negatif seperti marah, sedih, dan stres memiliki dampak fisik nyata pada tubuh.

Menurut kedokteran modern, stres kronis meningkatkan kadar adrenalin dan kortisol, yang dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah secara berkala. Inilah sebabnya, seseorang bisa terkena diabetes meskipun jarang makan nasi atau gula.

Tips Praktis:

  • Luangkan waktu untuk dzikir dan solat malam agar hati tenang
  • Hindari dendam, iri, dan hasad
  • Lakukan aktivitas yang membuat pikiran rileks (seperti membaca Al-Qur’an atau berjalan kaki sore hari)

Baca Juga: Kaitan Daging Sapi dengan Kanker dan Psikis: Bahaya & Solusi Alami Menurut Thibbun Nabawi

3. Pola Makan: Lebih Penting dari Sekadar Hitung Kalori

Dalam hadis riwayat Abu Daud, Rasulullah SAW bersabda:

“Perut adalah tempatnya penyakit, dan menjaga pola makan adalah inti dari pengobatan.”

Di zaman modern ini, banyak orang yang makan tanpa peduli apa yang masuk ke tubuhnya. Makanan instan, camilan manis, minuman bersoda, dan gorengan menjadi menu harian.

Padahal, dalam kedokteran klasik Arab, makanan dibagi berdasarkan sifatnya: panas, dingin, lembab, dan kering. Misalnya:

  • Nasi = panas dan lembab
  • Gula = panas dan lembab
  • Sayuran mentah = dingin dan lembab
  • Jahe = panas dan kering

Ketika tubuh kita cenderung dingin dan lembab, lalu kita makan makanan yang sifatnya sama, maka akan terjadi ketidakseimbangan. Inilah awal mula penyakit, termasuk diabetes.

Tips Praktis:

  • Kurangi konsumsi makanan dan minuman instan
  • Perhatikan kombinasi makanan: kalau makan nasi (panas-lembab), imbangi dengan sayur rebus (dingin-lembab)
  • Konsumsi kurma saat sahur atau pagi hari, sebagai pengganti sarapan berat
  • Minum air hangat di pagi hari untuk melancarkan metabolisme

Baca Juga: Mengenal Jadwal Organ: Kapan Waktu Terbaik Makan dan Istirahat

4. Keturunan: Benarkah Riwayat Keluarga Menentukan?

Banyak orang berpikir bahwa diabetes adalah penyakit keturunan. Namun, menurut beberapa studi medis modern, penyakit metabolik seperti diabetes bukanlah sepenuhnya turunan genetik, melainkan gaya hidup keluarga yang mirip.

Misalnya, jika orang tua suka makan nasi dan teh manis tiap hari, besar kemungkinan anak-anak juga tumbuh dengan kebiasaan serupa. Itulah sebabnya penyakit ini “terlihat” seperti keturunan.

Dalam Thibbun Nabawi, tidak ada penyakit yang tidak ada obatnya, selama kita mau mencari sebabnya dan mengambil sebab-sebab yang syar’i.

Tips Praktis:

  • Jika ada riwayat diabetes di keluarga, mulailah edukasi diri dan keluarga tentang pola makan sehat
  • Ajarkan anak-anak untuk gemar makan buah dan sayur sejak dini
  • Terapkan prinsip “makan secukupnya” dan hindari makan malam larut

5. Dalil Pendukung: Tawakkal dan Usaha Sehat dalam Islam

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

“Janganlah kamu merasa putus asa dari rahmat Allah.” (QS. Az-Zumar: 53)

Dalam konteks kesehatan, ini berarti kita tidak boleh pasrah begitu saja jika sakit. Harus ada usaha untuk mencari pengobatan dan menjaga kesehatan. Dan salah satu caranya adalah dengan menjaga pola makan dan kesehatan jiwa.

Rasulullah SAW juga bersabda:

“Sesungguhnya Allah tidak menurunkan penyakit kecuali Dia menurunkan obatnya.” (HR. Bukhari)

Maka, mari kita manfaatkan nikmat sehat yang Allah berikan dengan optimal, dan jaga tubuh sebagai amanah yang harus dirawat.

Baca Juga: Jadikan Makananmu sebagai Obat, Bukan Obat sebagai Makanan

Kesimpulan: Kencing Manis Bukan Takdir yang Tidak Bisa Diubah

Masalah kencing manis bukan hanya soal gula atau karbohidrat. Lebih dari itu, ia adalah cermin dari kesehatan jiwa dan ragamu. Oleh karena itu:

  • Jaga pola makan dengan konsep panas-dingin
  • Hindari stres dan emosi negatif
  • Terapkan gaya hidup Islami yang seimbang

Dengan pendekatan holistik seperti ini, insya Allah tubuh akan tetap sehat dan jauh dari penyakit metabolik seperti diabetes.

Semoga Allah senantiasa memberikan kesehatan lahir dan batin kepada kita semua, dan menjadikan kita sebagai contoh hidup sehat sesuai sunnah. Aamiin ya Rabbal ‘Alamin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *