,

Ingin Punya Anak? Renungkan Pandangan Islam tentang Makna Memiliki Keturunan

by -187 Views
ingin punya anak
ingin punya anak

Bagi banyak pasangan yang telah menikah, ingin punya anak menjadi harapan alami yang muncul sebagai bentuk kesempurnaan rumah tangga. Namun, dr. Zaidul Akbar dalam ceramahnya mengajak kita untuk merefleksikan lebih dalam tentang makna memiliki keturunan dari sudut pandang Islam. Beliau tidak hanya membahas tentang cara cepat punya anak menurut Islam, tetapi juga mengajak kita untuk memaknai keinginan memiliki keturunan dengan perspektif yang lebih bijaksana sesuai tuntunan Al-Qur’an.

Memahami Makna Keturunan dalam Islam

Ketika kita berbicara tentang keinginan memiliki anak, dr. Zaidul Akbar menekankan bahwa hal ini perlu ditempatkan dalam konteks aqidah yang benar. Beliau mengingatkan bahwa Al-Qur’an telah memberikan pandangan yang jelas tentang kedudukan anak dalam kehidupan seorang muslim.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an bahwa anak-anak adalah bagian dari perhiasan kehidupan dunia. Bahkan dalam beberapa ayat, anak-anak dan istri bisa menjadi ujian. Ini menunjukkan bahwa memiliki keturunan seharusnya ditempatkan pada posisi yang tepat dalam hati kita – sebagai karunia dan anugerah dari Allah, bukan sebagai tujuan utama yang bisa mengganggu keimanan.

“Hayaatuddunyaa illa mata’ul ghuruur” – Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan perhiasan (termasuk anak-anak).

Solusi Langit: Cara Cepat Punya Anak Menurut Islam

Dr. Zaidul Akbar menyebut ada “solusi langit” yang bisa diterapkan bagi pasangan yang ingin dikaruniai keturunan. Beliau merujuk pada Surah Nuh ayat 10-12 yang memberikan petunjuk jelas tentang cara cepat agar punya anak sesuai tuntunan Islam:

1. Memperbanyak Istighfar

Dalam Surat Nuh, Allah SWT menjanjikan bahwa dengan memperbanyak istighfar (memohon ampunan), seseorang tidak hanya akan diampuni dosanya tetapi juga diberi karunia berupa keturunan.

"Istighfiruu robbakum innahu kaana ghofaro yursilis sama Alaika alaykum midroro" (Surah Nuh ayat 10-12)

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا ﴿١٠﴾ يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُم مِّدْرَارًا ﴿١١﴾ وَيُمْدِدْكُم بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَل لَّكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَل لَّكُمْ أَنْهَارًا ﴿١٢﴾

Ayat ini menjelaskan bahwa dengan memperbanyak istighfar, Allah akan menurunkan hujan rahmat-Nya, yang salah satunya dapat berupa karunia keturunan.

2. Memperbanyak Sedekah

Dr. Zaidul Akbar juga menekankan pentingnya memperbanyak sedekah sebagai salah satu cara punya anak cepat. Dengan bersedekah, seseorang membuka pintu rezeki, termasuk rezeki dalam bentuk keturunan.

3. Menjaga Ketenangan Hati

Poin penting yang ditekankan oleh dr. Zaidul Akbar adalah agar pasangan yang ingin memiliki keturunan tetap menjaga ketenangan hati. Kecemasan dan kekhawatiran yang berlebihan justru dapat menjadi penghalang datangnya keturunan.

Kisah Inspiratif dalam Al-Qur’an

Untuk memperkuat pemahaman tentang kuasa Allah dalam memberikan keturunan, dr. Zaidul Akbar mengambil contoh dua kisah inspiratif dari Al-Qur’an:

1. Kisah Nabi Zakaria AS

Nabi Zakaria AS dikaruniai anak (Yahya AS) padahal usianya sudah sangat tua dan istrinya sudah menopause. Ini menunjukkan bahwa ketika Allah berkehendak, segala keterbatasan manusia bisa diatasi. Al-Qur’an menceritakan kisah ini dalam Surah Maryam ayat 2-11:

كٓهيعٓصٓ ﴿١﴾ ذِكْرُ رَحْمَتِ رَبِّكَ عَبْدَهُۥ زَكَرِيَّآ ﴿٢﴾

2. Kisah Maryam AS

Maryam AS dikaruniai anak (Isa AS) tanpa memiliki pasangan. Ini adalah mukjizat luar biasa yang kembali menegaskan bahwa kuasa Allah tidak terbatas oleh hukum alam yang kita pahami. Al-Qur’an menceritakan kisah ini dalam Surah Maryam ayat 16-21:

وَاذْكُرْ فِى الْكِتَٰبِ مَرْيَمَ إِذِ انتَبَذَتْ مِنْ أَهْلِهَا مَكَانًا شَرْقِيًّا ﴿١٦﴾

Kedua kisah ini menjadi pengingat bahwa masalah keturunan sepenuhnya berada di tangan Allah SWT. Manusia hanya bisa berusaha dan berdoa.

Meletakkan Keinginan Memiliki Anak pada Tempat yang Tepat

Pesan utama dari ceramah dr. Zaidul Akbar adalah tentang bagaimana meletakkan keinginan memiliki anak pada tempat yang tepat. Beliau memperingatkan:

“Jangan pernah memasukkan keinginan punya anak ini ke dalam hati, ke dalam perasaan, ke dalam keinginan yang mendalam luar biasa sehingga nanti bisa mengganggu keimanan.”

Ini adalah poin krusial yang sering diabaikan. Terlalu dalam mengharapkan keturunan hingga menjadi obsesi bisa merusak keimanan dan hubungan dengan Allah. Keturunan adalah karunia yang Allah berikan kepada siapa yang Dia kehendaki.

Hikmah untuk Pasangan yang Menantikan Keturunan

Bagi pasangan yang sedang menantikan keturunan, dr. Zaidul Akbar menawarkan hikmah yang menenangkan:

  1. Tetaplah bahagia dan bersyukur setiap hari
  2. Perbanyak istighfar dan memohon ampunan
  3. Rajinlah bersedekah
  4. Pahami dan perkuat konsep aqidah

Dengan pemahaman aqidah yang benar, kita akan merasa aman dan tenang, tidak terbebani oleh keinginan yang berlebihan.

Kesimpulan

Keinginan memiliki anak adalah fitrah bagi pasangan yang telah menikah. Namun, Islam mengajarkan kita untuk meletakkan keinginan ini dalam bingkai aqidah yang benar. Cara punya anak cepat dalam pandangan Islam bukan hanya tentang ikhtiar medis, tetapi juga spiritual melalui istighfar dan sedekah.

Yang terpenting, apapun hasil dari ikhtiar kita, kita harus tetap berserah diri kepada Allah SWT. Anak adalah anugerah dan karunia-Nya yang diberikan kepada siapa yang Dia kehendaki. Semoga dengan pemahaman ini, pasangan yang sedang menantikan keturunan bisa menjalani prosesnya dengan ketenangan dan kebahagiaan.

Sebagaimana pesan dr. Zaidul Akbar: “Kalau Allah mau kasih, pasti kasih. Tenang saja. Kita happy saja setiap hari, banyak-banyak istighfar, dan banyak sedekah.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *